Profil Kabupaten Solok
|
| Keadaan Geografis, Topografis dan Demografis Kabupaten Solok dengan luas 7.084,20 Km2 (708.420 Ha) yang secara Geografis terletak pada 0 derajat 31 sampai pada 1 derajat 45 derajat Lintang Selatan dan 100 derajat 25 sampai 101 derajat 41 Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut: • Sebelah Utara : berbatas
dengan Kabupaten Tanah Datar
Secara umum Daerah ini beriklim tropis dengan temperatur bervariasi antara 18 derajat Celsius hingga 30 derajat Celsius, dimana dapat ditemui daerah berhawa panas, sedang dan dingin Dengan ketinggian antara 400 M sampai 1.700 M diatas permukaan laut. Daerah yang mempunyai ketinggian antara 400 sampai 500 M diatas permukaan laut meliputi sekitar 37% dan berada pada ketinggian 500 sampai 1000 M meliputi 34% dan berada pada ketinggian 1000 M sampai 1.700 M diatas permukaan taut sekitar 29%. Dengan tipografi yang tidak rata,
Kabupaten Solok dianuggerahi empat buah Danau yaitu:
Danau-danau itu adalah jadi sumber hidup Petani Nelayan dan sumber pengairan sawah juga merupakan asset wisata yang oleh para wisatawan mancanegara maupan domestik. Selain hanya den hutan dan Danau, Kabepaten Solok juga memiliki 34 ruas sungai besar dan sungai kecil. Keberadaan sungai-sungai tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manyarakat tetapi juga mendatangkan bahaya, karena hampir setiap tahun meagakibatkan banjir atau longsor yang dapat menimbulkan korban tak sedikit. Banjir dan longsor ini selain karena labilnya tanah, juga karena tingginya curah hujan. Oleh karena keketinggian bervariasi, maka tingkat curah hujan juga berbeda Curah hujan tertinggi terdapat di Kecamatan Sungai Pagu 5.774 mm dengan hari hujan 153 hari dalam setahun, dan terendah di Saningbakar 1.189 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 99 hari pertahun. Perbedaam iklim yang cukup tajam antara satu kawasan dengan kawasan lain membuat kondisi Sumber Daya Alam juga saling berbeda. Di Solok Bagian Utara yang rata-rata lebih rendah, tanahnya juga tidak terlalu subur, tanah berbatuan dan kering membuat penduduknya tebih banyak merantau meninggalkan kampung halamannya, misalnya Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, X Koto Diatas, X Koto Singkarak dan Junjung Sirih, sementara di bagian tengah arah ke selatan tertetak pada dataran tinggi, bercurah hujan tinggi dan tanahnya lebih subur, mulai dari Kecamatan Gunang Talang, Lembah Gumanti, Lembang Jaya. Payung Sekaki dan Pantai Cermin, karena itu pada bagian tengah merupakan daerah penghasil komoditas sayuran seperti kol, bawang, kentang, cabe dan sayur mayur lainnya, sedangkan untuk wilayah setatan seperti Sungai Pagu dan Sangir sebagian daerahnya sudah berada pada dataran sedang dan rendah sehingga cocok untuk komoditi perkebunan seperti sawit, teh, kopi dan sebagainya. Dari jumlah penduduk tersebut, sekitar 73% memiliki mata pencaharian di sektor pertanian, menyusul sektor perdagangan 9,2% , Pegawai Negeri 7,25%, jasa dan industri 5,36% dan dilapangan penghidupan lain-lain 5,19%. Kepadatan penduduk perkecamatan sangat
bervariasi dan dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya maka terdapat angka
laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,6% pertahun.
| |
designed by |mimbarminang.com |